Sabtu, 05 Maret 2011

Keindahan Bawah Laut Bali Semakin Terancam ( Tema 2 : Manusia dan Keindahan )



.








Beberapa tahun terakhir, tingkat pemutihan karang semakin parah terjadi di Amed, ujung timur Pulau Bali di Kabupaten Karangasem, serta di kawasan Bali Barat (Kabupaten Jembrana dan Buleleng).
Namun, Salah satu indikasi yang digunakan untuk melihat kondisi karang adalah dengan melihat tingkat rata-rata tutupan karang hidup (cover life), hampir di kawasan itu, tingkat rata-rata tutupan karang hidup semakin turun.
Di Amed, misalnya, tahun 1997 -- sebelum peristiwa pemutihan massal akibat El Nino yang terjadi denga sebaran geografis terluas di Samudera Hindia -- tutupan karang hidup mencapai 48,6 persen pada kedalaman tiga dan tujuh meter. Namun, di era tahun 2000 rata-rata tutupan karang hidup di kawasan itu di bawah 15 persen. Kondisi yang mirip ditemui di kawasan Bali Barat. Jika sebelum tahun 1997, rata-rata tutupan karang hidup mencapai 43,5 persen, maka dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir tinggal di bawah 35 persen. Kasus-kasus pemutihan karang ternyata berlanjut dengan kematian, sementara laju pemulihan yang ditandai dengan tumbuhnya koloni baru, berlangsung sangat lambat. Pengaruh suhu yang terus meningkat semakin mengkhawatirkan, terutama melihat dari skalanya yang meluas.

Kondisi bawah laut di Bali semakin terancam akibat abrasi maupun aktivitas manusia, salah satunya penangkapan ikan hias dengan zat kimia. Senada dengan Sudiarta, kerusakan terparah alam bawah laut Bali terjadi di sekitar pusat pariwisata. Sejak lima tahun terakhir, didukung sejumlah perusahaan khususnya yang bergerak di bidang menyelam dan olahraga air di Bali dan Jakarta, Ena mendorong pemeliharaan sekaligus penanaman kembali terumbu karang, khususnya di kawasan perairan Sanur yang memanjang sekitar lima kilometer di timur Denpasar.
Untuk memeringati Hari Bumi, puluhan aktivis lingkungan hidup melakukan aksi bersih laut dan penanaman terumbu karang di Sanur. Para aktivis itu antara lain terdiri dari unsur jurnalis, mahasiswa, pengusaha, instruktur selam, dan wisatawan asing. Mereka mengenakan pakaian menyelam, lengkap dengan peralatannya, melakukan kegiatan itu pada kedalaman sekitar 9 meter sekitar 400 meter dari Pantai Sanur. Tujuannya membersihkan terumbu karang dari sampah-sampah plastik yang menempel dan mengganggu pertumbuhan terumbu karang.
Sementara untuk penanaman terumbu karang, digunakan media sebuah kerangka besi setengah lingkaran (rumpon) dengan diameter 2,5 meter dan tinggi 1,75 meter. Bibit terumbu karang ditempelkan pada kerangka yang bentuknya menyerupai kubah tersebut. Hanya dalam tiga bulan saja, karangnya bisa tumbuh tiga kali lipatnya. Harapannya, kerusakan terumbu karang di bawah laut Bali dapat

Sumber : KOMPAS  Rabu, 23 April 2008 | 04:18 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar