A. PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan Sosial adalah stratifikasi atau stratification berasal dari kata"strata" atau "stratum" yang berarti lapisan.
Definisi stratifikasi/pelapisan masyarakat adalah :
- Menurut Pitrim A. Sorokin, pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk/masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat/hierachis.
- Menurut Theodorson dkk, dalam dictionary sociology menyatakan bahwa pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat dalam sistem sosial (dari kelompok kecil sampai masyarakat) dalam hal pembedaan hak, pengaruh dan kekuasaan.
Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial
- Dasar dari sistem sosial masyarakat kuno adalah pembagian dan pemberian kedudukan berhubungan dengan jenis kelamin. Tetapi ketentuan pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan semata-mata ditentukan oleh sistem kebudayaan masyarakat itu sendiri.
- Dalam organisasi masyarakat primitif, pelapisan masyarakat sudah ada, hal itu terwujud dalam bentuk :
- adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan hak dan kewajiban.
- adanya kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak istimewa.
- adanya pemimpin yang paling berpengaruh.
- adanya orang-orang yang dikecilkan di luar kasta dan orang di luar perlindungan hukum.
- adanya pembagian kerja dalam suku itu sendiri.
- adanya pembedaan standar ekonomi dan ketidak samaan ekonomi secara umum.
- terjadi dengan sendirinya
- terjadi dengan sengaja untuk mengejar tujuan bersama yang memiliki 2 sistem. Yaitu, sistem fungsional dan sistem skalar.
- pembagian kedudukan ini dalam organisasi formal pada pokoknya agar organisasi itu dapat bergerak secara teratur dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Pembedaan sistem pelapisan menurut sifatnya
- sistem pelapisan masyarkat tertutup
- sistem pelapisan masyarakat terbuka
Teori-teori tentang pelapisan masyarakat menurut para ahli :
- aristoteles, yaitu tiap-tiap negara terdapat 3 unsur yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali dan mereka yang berada di tengahnya.
- Prof.Dr.Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH.MA selama dalam masyarakat ada yang dihargai oleh masyarakat itu maka barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
- Vilfredo Pareto, sarjana italia mengatakan bahwa ada dua kelas yang berbeda di setiap waktu yaitu golongan elite dan non elite. Pangkal perbedaan adalah kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas orang yang berbeda-beda.
- Gaotano Mosoa, sarjana italia menyebutkan bahwa dalam masyarakat selalu muncul 2 kelas yaitu kelas pemerintah dan kelas yang diperintah.
- Karl Max, mengatakan bahwa ada dua macam kelas dalam masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan dalam proses produksi.
Ukuran atau kriteria dalam menggolongkan masyarakat dalam pelapisan sosial adalah :
- ukuran kekayaan
- ukuran kekuasaan
- ukuran kehormatan
- ukuran ilmu pengetahuan
B. KESAMAAN DERAJAT
Sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara.
Hak dan kewajiban penting ditetapkan dalam undang-undang / konstitusi. Undang-undang tersebut berlaku bagi semua orang tanpa kecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Hak inilah yang disebut Hak Asasi Manusia (HAM).
C. ELITE DAN MASSA
Elite
- pengertian elite secara umum menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Sedangkan dalam arti lebih khusus yaitu sekelompok orang-orang terkemuka di bidang-bidang tertentu khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
- fungsi elite dalam memegang strategi
ada 2 kecenderungan yang digunakan untuk menentukan elite dalam masyarakat yaitu menitik beratkan pada fungsi sosial, dan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat moral. Kecenderungan penilaian ini melahirkan 2 macam elite yaitu elite internal dan eksternal.
Elite internal adalah menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial, sopan santun, dan keadaan jiwa.
Elite eksternal adalah meliputo pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problema-problema yang memperlihatkan sifat keras masyarakat lain atau masa depan yang tak tentu.
Elite sebagai pemegang strategi dibedakan menjadi :
- elite politik
- elite ekonomi, militer, diplomatik, dan cendikiawan
- elite agama, filsuf, pendidik, dan pemuka masyarakat
- elite yang dapat memberikan kebutuhan psikologis seperti artis, penulis, plahragawan, dan lain-lain.
Massa
Istilah massa digunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif yang elemkenter dan spontan.
- Hal-hal penting dalam massa :
- berasal dari semua lapisannmasyarakat atau strata sosial
- merupakan kelompok yang anonim, atau tersusun dari individu-individu anonim
- sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antar anggotanya
- very loosely organized tidak bisa bertindak secara bulat seperti suatu kesatuan
- peranan individu-individu dalam massa
massa adalah terdiri dari individu-individu yang menyebar secara luas di berbagai kelompok-kelompok dan kebudayaan setempat.
- masyarakat dan massa
massa merupakan gambaran kosong dari suatu masyarakat atau persekutuan. Ia tidak mempunyai organisasi sosial, lembaga kebiasaan dan tradisi, tidak mempunyai aturan-aturan dan ritual, tidak terdapat sentimen kelompok yang terorganisisr, todak ada struktur status peranan dan tidak memiliki kepemimpinan yang mantap.
- perilaku massa
bentuk perilaku massa terletak pada garis aktivitas individual dan bukan pada tindakan bersama, aktivitas individual ini terutama dalam bentuk seleksi yang dibuat dalam respon atau impuls-impuls atau persamaan tidak menentu (samar-samar) yang ditimbulkan oleh obyek yang massa interest.
- peranan elite terhadap massa
elite sebagai minoritas yang memiliki kualifikasi tertentu eksistensinya sebagai kelompok penentu dan berperan dalam masyarakat diakui secara legal pleh masyarakat. Kelompok elite penentu lebih banyak berperan dalam mengemban fungsi sosial sebagai berikut :
- elite penentu dilihat sebagai lembaga kolektif yang merupakan pencerminan kehendak rakyat.
- sebagai lembaga politik, elite penentu berperan memajukan kehidupan masyarakatnya dengan memberikan pemikiran konsepsional.
- elite penentu memiliki peranan moral dan solidaritas kemanusiaan baik dalam pengertian nasionalisme maupun universal.
- elite penentu lainnya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pemuasan hedonik / kesenangan atau pemuasan intrinsik / hakiki. Kelompok elite bertugas memenuhi kebutuhan ini bekerja dengan pertimbangan nilai estetis. Disinilah kehadiran para seniman, sastrawan, komponis, dan lain-lain.
Jadi, kondisi pelapisan sosial, kesamaan derajat, elite dan massa di indonesia saat ini masih harus diperhatikan dan dibenahi agar negara kita ini semakin maju tanpa membedakan sesuatu apapun. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar